SEMARANG – Program Magister Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro menyelenggarakan Kuliah Umum tentang Strategi Publikasi Internasional pada 29-30 Oktober 2019. Prof. Dr. Kamaludeen Mohd. Nasir, Associate Professor of Sociology dari Nanyang Technological University (NTU) Singapore diundang menjadi pembicara utama pada kuliah ini.
Kuliah Umum ini terselenggara untuk percepatan Universitas Diponegoro Menuju World Class University (WCU). Agenda digelar dalam dua sesi. Pertama, Kuliah Umum dengan tema “Digital Culture and the Formation of the Youth Character in Southeast Asia”. Dalam sesi ini, Prof. Kamaludeen menyampaikan informasi yang komprehensif dan menarik mengenai persinggungan antara budaya lokal dan global, khususnya tentang pengadopsian Budaya Hip Hop ke dalam budaya milenial muslim di Indonesia pada saat ini. “Saat Hip Hop dari Amerika Serikat dicampur dengan Hip Hop dari Indonesia, maka muncul perubahan. Di beberapa komunitas pemuda, Hip Hop adalah alat budaya yang mempu melampaui batas-batas nasional dan etnis. ” Dia menjelaskan.
Kedua, sesi mentoring atau coaching. Ketua Program Magister dan Doktor, Prof. Dr. Yety Rochwulaningsih, M.Si. menyampaikan bahwa sesi mentoring dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam mempersiapkan artikel untuk publikasi internasional.
Beberapa mahasiswa, mulai dari Sarjana, Magister, hingga Doktor sangat tertarik untuk mengadakan konsulasi mengenai topik mereka. Ilham Nur Utomo mahasiswa magister yang menulis tentang “Gaya Hidup di Masa Sulit”: Dinamika Industri Film di Hindia Belanda Saat Depresi Ekonomi ”memiliki kesan yang baik pada sesi pendampingan,“ Prof. Kamaludeen memberikan nasehat yang komprehensif. Dia merinci pendekatan sosiologi dan antropologi. Ia menyarankan, saat menonton film di Hindia Belanda, kita juga harus mengamati film-film di dunia barat. Karena itu, sejarah harus dilihat dari berbagai sudut pandang. ”